Who Am I atau Siapakah Saya, begitulah pertanyaan yang kadang-kadang muncul ketika kita sedang sendiri dan berdiam diri. Bahkan ketika akan tidur. Terkadang banyak orang yang kesulitan mengartikan siapa dirinya. Bagi saya, memang pertanyaan itu sering muncul, dan saya terkadang juga kesulitan menjawabnya. Aku adalah seseorang manusia yang terlahir di tempat yang sebelumnya telah dikerumuni manusia yang terlahir mendahului saya, yaitu di bumi. Di bumi inilah saya bisa hidup, bertemu dengan orang tua, teman-teman, sahabat, dan orang-orang yang saya sayanagi. Tanpa mereka,saya tidak bisa hidup seperti ini.
Kedua orang tua yang dipertemukan oleh Allah hingga akhirnya saya ada. Mereka juga telah merawatku sejak 18 tahun yang lalu, yang membuatku bisa mengerti semua yang ada di dunia ini. Mereka telah mengajarkanku bermacam-macam. Belajar mendengar, berbicara, menulis, ilmu umum, dan ilmu agama. Mereka juga yang telah mengeluarkan berpuluh-puluhan juta demi saya bisa sekolah dan bisa hidup. Memang itu bukanlah jumlah yang sedikit, tetapi itulah bukti mereka telah menyayangi saya hinggasaya duduk di bangku perkuliahan ini. Kemudian teman-teman dan sahabat, mereka yang telah membantuku dalam berbagai hal. Membuat banyak sekali pengalaman yang tak terlupakan, membuat hari-hariku tidak terasa sepi. Mereka juga yang mengajari saya berbagai hal dalam bidang akademik maupun non akademik.
Tentang saya, semua orang bebas menilaiku dari aspek mana saja. Ada yang menganggapku sebagai orang yang pendiam, mungkin karena saya kurang banyak bergaul dengan orang itu, atau mungkin saya kurang mengenal dirinya sehingga kurang interaksi. Ada yang menganggapku sebagai pribadi yang menyenangkan, karena orang itu sudah mengenal akrab saya dan saya sering berinteraksi dengannya.
Ada juga yang menganggapku sebagai orang pemarah, karena orang itu sering terkena marah olehku. Bisa disebabkan orang itu sifatnya tidak sesuai dengan saya, sering bersalah, atau mengerjakan sesuatu yang tidak benar. Banyak yang menganggapku sebagai seseorang yang lembut dan penuh kasih sayang. Mereka yang berbicara begitu mungkin adalah teman-teman yang baik menurutku, yang bisa dikatakan sahabat. Mereka juga cocok dengan kehidupanku.
Awal kegiatan akademikku dimulai sejak TK. Sama seperti anak-anak yang lain pada umumnya. Saya diajari bagaimana cara menulis, cara membaca, cara berbicara, dll. Pada saat SD, saya tidak pernah tidak mendapatkan rangking tiap tahunnya. Itu juga disebabkan kedua orang tuaku yang membimbingku untuk selalu belajar, dan belajar. Sejak kelas 1 sampai lulus SD, saya selalu mendapat rangking. Suatu pondasi dasar yang kuat itulah, yang bisa mengantarku ke SMP, SMA, dan salah satu perguruan tinggi negeri favorit di Indonesia, yaitu Institut Teknologi Sepuluh November. Pada saat SMP, akademikku mulai sedikit menurun, tetapi akhirnya saya bisa meraih hasil akademik yang memuaskan ketika lulus dari SMP dan masuk ke sebuah SMA terbaik di Surabaya. Hal ini juga adalah hasil dari suatu pondasi kuat itu. Saat SMA, prestasi akademik sangat berkurang. Saya mulai mencoba bidang non akademik, meskipun sebenarnya di SMP pernah saya dan belum mendapatkan apa-apa. Pada saat SMA, kegiatan-kegiatan non akademik mulai banyak saya ikuti dan bisa mendapatkan prestasi-prestasi. Meskipun itu adalah prestasi di tingkat dalam sekolah. Meskipun ada prestasi non akademik, prestasi akademik tidak saya lupakan. Setelah lulus, saya berhasil masuk Sistem Informasi ITS.
Tidak mudah untuk masuk di salah satu perguruan tinggi negeri terbaik ini, butuh perjuangan keras selama bertahun-tahun, khususnya satu tahun terakhir semasa kelas 3 SMA. Setiap hari selalu belajar dan belajar. Perjuangan keras itulah yang tidak ingin aku sia-siakan. Saya mencoba menggali lebih banyak prestasi. Prestasi akademik, misalanya PKM, meraih IPK bagus. Selain itu saya akan lebih berusaha untuk mengembangkan softskill yang saya miliki. Seperti di bidang olah raga, saya lebih menyukai olah raga futsal dan sepak bola. Untuk futsal telah saya ikuti di PMB jurusan. Selain itu, saya juga menyukai bidang musik. Untuk musik saya lebih tertarik pada band. Untuk band saya bisa bermain gitar dan drum. Pada gitar saya hanya bisa bermain pada tingkat dasar. Pada drum, saya sedikit lebih bisa dari pada bermain gitar. Selain memngembangkan softskill, kegiatan non akademik juga saya jadikan ajang untuk menambah prestasi saya. Selain itu, mungkin juga bisa menambah nilai SKEM, yaitu nilai kegiatan-kegiatan non akademikyang kita ikuti atau prestasi-prestasi yang telah kita dapatkan.
Selain itu saya juga ingin terlibat dalam suatu organisasi yang ada di ITS. Tetapi untuk organisasi ini saya akan mengikuti organisasi dalam lingkup kecil. Misalnya Himpunan Mahasiswa Sistem Informasi. Pada organisasi Himpunan Mahasiswa sistem Informasi ini, saya ingin menjadi bagian dari departemen Pengembangan Minat dan Bakat. Mungkin karena saya juga ingin menambah kemampuan dalam softskill saya.
Sekian essay dari saya tentang Who Am I atau siapakah diri saya. Saya tidak akan mensia-siakan setiap kegiatan yang ada di bangku perkuliahan ini. Terima kasih.
... (y) ...
BalasHapus